Posts

Menulis Opini, Menulis dengan Hati

Oleh L.R. Baskoro Materi Ini Pengantar Training Penulisan Opini mahasiswa dan guru di Universitas Tirtatayasa Banten dan Universitas Soedirman Purwokerto, Juni 2011 Sumber:  https://catatanbaskoro.wordpress.com/2013/10/13/jurnalisme-cara-menulis-opini/ MENULIS  opini berarti menyebar luaskan gagasan. Dengan menulis opini, maka seseorang berarti mentransfer ide dan gagasannya ke ruang publik. Ia masuk ke ranah publik, dan berusaha mempengaruhi publik, dengan tujuan akhir: gagasannya diterima atau juga diperdebatkan. Dan ia siap untuk itu. Karena itulah, menulis opini sesungguhnya adalah melakukan ”rekreasi intelektual”: mengasah otak, menajamkan pikiran, menantang munculnya ide-ide baru, juga menantang pendapat orang dengan argumentasi yang siap untuk diperdebatkan. Menulis opini berarti memberikan wawasan dan pengetahuan untuk orang lain. Berbagai informasi, data, juga pengalaman.  Karena itulah, kegiatan menulis opini mestinya kegiatan yang dilakukan dengan hati. Dengan kesukacitaan,

Tips Membuat Artikel Dimuat Koran/Surat Kabar

Sumber: http://lufimursita.blogspot.com/2018/01/cara-membuat-artikel-lolos-koransurat.html   Beberapa waktu lalu, sempat diberikan tugas oleh dosen untuk menulis dan menerbitkan tulisan di koran. Setelah mencoba, ternyata tugas ini menantang juga ya. Hehe. Faktanya tidak begitu mudah untuk bisa berhasil melihat tulisan kita masuk di dalam sebuah media cetak seperti itu. Waktu berjuang agar tulisan masuk ke koran, sedih rasanya kalau ingat koran biasanya dipakai untuk bungkus tempe dan lain-lain.   😃 Setelah menulis beberapa artikel dan dimuat di koran, akhirnya saya sedikit banyak tahu bagaimana caranya membuat tulisan yang menarik perhatian redaksi untuk dimuat. Namun kembali lagi, saya baru berhasil memasukkan sebanyak lima artikel sehingga sebenarnya pengalaman ini masih belum cukup untuk membuat tulisan tips seperti ini. Terlepas dari itu, harapan saya semoga apa yang saya  sharing -kan ini akan bermanfaat. 1.     Cari dulu referensi koran yang akan menjadi target pengiriman artik

Rahasia Agar Artikel Dimuat KOMPAS

Sumber: https://www.kompasiana.com Sudah kali kedua saya diundang KOMPAS (Jawa Tengah) dalam acara ”Buka Bersama dan Temu Penulis Opini KOMPAS”. Yang pertama terjadi di bulan ramadhan 2007, yang kedua ramadhan 2008. Sayang, hanya di tahun 2007 saya bisa memenuhi undangan tersebut. Sudah cukup lawas memang. Meskipun begitu ada banyak yang saya dapat dalam pertemuan itu. Selain  merchandiser  khas KOMPAS, mulai dari topi, pulpen, kaos, dan tas jinjing hehe, lebih penting dari itu adalah hadirnya Tonny D. Widiastono, wartawan senior KOMPAS sekaligus redaktur rubrik Opini KOMPAS (Nasional, saat itu).  Secara khusus, mas Tonny menyiapkan semacam makalah yang berisi tentang ”bocoran” seluk-seluk penulisan opini di KOMPAS. Untuk tujuan berbagi dan bertumbuh buat sesama penulis, makalah tersebut akan saya tulis ulang (cuplik), mengingat di dalam makalah itu mengandung segi-segi ”rahasia” agar opini Anda (kita) di muat. Apalagi selama ini di kalangan (calon) penulis, ada hukum tidak tertulis—pe

Tips Menulis Artikel "OPINI" di Media Cetak KOMPAS

Image
Faris Budiman Annas https://farisb.com/2018/11/11/tips-menulis-artikel-opini-di-media-cetak-kompas/ Telah lama saya mau menulis tentang tips menulis artikel opini di media massa cetak khususnya koran cetak Kompas, namun baru kali ini saya sempat menulisnya. Setelah sekian kali saya menulis artikel opini di koran Kompas, akhirnya artikel saya “Petjah Telor” juga.  Artikel opini berjudul “Konstruksi Realitas Media Massa” yang terbit di harian Kompas pada 20 September 2018  merupakan tulisan pertama saya yang dipublikasikan media massa nasional (link artikel: https://kompas.id/baca/opini/2018/09/20/konstruksi-realitas-media-sosial/ ). Saya pun awalnya tidak mengetahui jika artikel ini naik di koran Kompas, karena niat awal saya “nothing to lose” ketika menulis artikel tersebut, mau naik ya alhamdulillah, mau ditolak juga rapopo. Namun akhirnya saya tahu artikel tersebut dipublikasikan di Kompas, setelah pegawai perpustakaan Universitas Paramadina, kampus tempat saya mengajar menceritakan

Menulis di Koran itu Mudah, Begini Caranya ..

 Sumber:  https://www.kompasiana.com/acho/591d6092317a612c512d60e3/menulis-di-koran-itu-mudah-begini-caranya Kamu seorang yang suka menulis, dan kemudian sudah berusaha (sering) mengirim tulisan ke media massa, baik koran, majalah, ataupun tabloid. Namun, selalu berakhir dengan ‘gemes’ karena yang dimuat ternyata tulisan orang lain. Tenang aja, bukan hanya kamu yang ngalamin, saya juga pernah ngalamin. Ada puluhan atau bahkan ratusan penulis yang pernah kecewa, karena tulisannya tidak lolos oleh redaksi. Memang, kadang di mata penulis yang gagal, redaksi menjadi momok yang menjengkelkan. Kamu akan dibuat ‘gregetan’ antara benci dan rindu. Karena ternyata setiap kali mengirim tulisan ke media massa, toh ternyata tidak ada satupun tulisan kamu yang ‘nongol’ di koran. Kamu akan benci tetapi ke-esokan harinya kamu pasti akan senang hati untuk kembali mengirim tulisan lagi ke redaksi, ya, begitulah siklus penulis. Hubungan antara penulis dengan redaksi  gemes-gemes  rindu. Ketika hari ini t